Friday 19 July 2013
0 comments

Kisah Rasulullah dengan Nenek Yahudi

7/19/2013
Beberapa hari setelah Rasulullah wafat, Sayidina Abu Bakar Shidiq menjadi khalifah pertama. Dia berusaha memimpin seperti kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan ingin sekali menjalankan hidup seperti baginda Nabi.
Untuk bisa mencapai tujuannya Abu Bakar bertanya pada Aisyah, istri Nabi. "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?".
Aisyah menjawab; "Semua kebiasaan baginda Nabi telah engkau laksanakan kecuali satu hal, setiap hari Baginda Nabi selalu mengambil makanan dari rumah dan makanan itu beliau bawa ke sudut kota Madinah, disana dia menyuapi seorang nenek Yahudi yang tuna netra."
Abu Bakar pun segera mengambil senampan makanan di dalam rumahnya dan pergi ketempat disebutkan Aisyah. Sampai di sana, dia menemukan nenek dimaksud. Namun Abu Bakar tidak habis pikir, mulut perempuan tua itu mengoceh dengan kata-kata menghina dan mencaci Rasulullah.
Awalnya Abu Bakar enggan menyuapi nenek Yahudi itu. Namun dia teringat kata-kata Aisyah, akhirnya dia menghampiri dan menegur perempuan tua itu.


"Wahai nenek diamlah, sesungguhnya Aku akan menyuapimu" kata Abu Bakar. Nenek itu menjawab "Terima kasih, tapi sebelum itu, aku hanya ingin mengingatkan engkau hai orang baik, jika kau mendengar nama Muhammad maka jauhi dia karena sesungguhnya dia adalah pembohong dan pendusta."
Dikutip dari 30 kisah teladan, K.H Abdurrahman Arroisi, kemudian dengan hati-hati Abu Bakar menyuapi nenek buta itu. Setelah dua suapan nenek tersebut menepis tangan Abu Bakar sambil berkata; "Bukan. Sesungguhnya bukan kamu orang biasa setiap hari menyuapi aku. Orang itu sangat lembut dan sopan. Bukan, kau bukanlah orang itu."
Mendengar ucapan nenek itu Abu Bakar menangis dan berkata; "Wahai perempuan tua, sesungguhnya orang yang biasa menyuapimu setiap hari itu sekarang telah tiada karena dia telah wafat beberapa hari lalu. Dialah Muhammad yang selalu engkau caci maki dan kau hina."
Mendengar penuturan Abu Bakar nenek Yahudi itu tersungkur menangis dan menyatakan penyesalannya. Dia akhirnya masuk Islam karena keindahan akhlak Rasulullah.

sumber 
Kesimpulan
Dari kisah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa betapa sabarnya sikap Rasulullah menjalani cobaan hidup ini, kita harus meniru kesabaran Rasulullah karena Allah SWT tidak akan menurunkan cobaan diluar batas kemampuan manusia tersebut.

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top